Senin, 27 April 2009

Tips usaha kuliner tapi bisa di tinggal pemiliknya

Saya punya pengalaman unik untuk bisa di cermati dan di ambil pengalamannya. Pengalaman ini tentang mencoba bisnis sampingan di bidang kuliner.

Latar belakang :
Ada mall di Tangerang namanya metropolis, mall ini di bilang sepi kalau bukan hari minggu. Jadi masih ada beberapa kios yang sudah tutup dan bahkan ada yang di sewakan secara murah.

Cicilan perbulan adalah 1.5 jt. Cukup murah, bahkan di dalamnya ada kulkas dan micro wave. Meja makan panjang dan kursi kecil. Hitung punya hitung per hari buat balik modal Cuma butuh sekitar 75 ribu rupiah. Kalau seporsi perorang bisa mengeluarkan 25 ribu, tiga kunjungan juga sudah nutup. Sisanya keuntungan. Visible banget kan..

Product:

Product yang aku buat adalah yoghurt, dari susu murni. Turunannya, bisa menjadi es vampur yogurt, pakai jeli dan buah buahan. Beberapa snack kering. Dan kueh yang bisa bertahan 3 hari.


Hasil yang didapat

  1. Orang tangerang, lidahnya gak cocok dengan yoghurt
  2. Gua mempekerjakan orang yang salah, bukannya jaga toko, malah mejeng di mall
  3. Mall nya tidak ramai
  4. Pegawai tidak pro aktif


Kesimpulan dan pelajaran yang didapat
  1. Barang segmentasi tertentu, susah tuk di ecer. Tuk belajar dagang pertama, juallah barang yang sedang diminati saja dulu
  2. Mempekerjakan pegawai agar pro aktif, dapat dengan bagi hasil. Misalkan hitung ongkos dan biaya makan perhari, maka itu adalah gaji pokok. Sedangkan tuk sisanya adalah bagi hasil dari jumlah penjualan. Kalau tidak ada rasa memiliki dan pro aktif, maka pegawai akan makan gaji buta saja.
  3. Bisnis, skala kecil, tidak bisa di titipkan kepada orang lain terutama tuk semester pertama. ( harus di handle sendiri)
  4. Kalau gagal jangan putus asa, cari celah lagi bung…


Itulah pengalaman saya selama 4 bulan membuka toka yoghurt di sebuah mall tangerang. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar